Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) mempunyai prinsip
dasar yang bertumpu pada pembangunan manusia, peningkatan kualitas dan
kuantitas ekonomi masyarakat, khusus Rumah Tangga Miskin (RTM) upaya pemberian
kesempatan bagi perempuan untuk memenuhi kebutuhan dasar ekonomi serta
mengakses asset ekonomi produktif. Melalui kegiatan Simpan Pinjam Kelompok
Perempuan, PNPM-MPd bisa memberi kesempatan dan ruang gerak bagi kelompok
perempuan dalam meningkatkan usaha yang dikelola, menuju masyarakat yang
mandiri dan sejahtera.
“Sungai Mitak” merupakan nama salah satu daerah yang ada di desa Persil Raya kecamatan Seruyan Hilir. Di daerah tersebut terdapat sekelompok masyarakat mengelola Usaha Peternakan Ayam Potong. Usaha tersebut dikelola oleh masyarakat setempat sejak lama dengan modal seadanya, sehingga usaha kelompok tersebut masih sulit berkembang, hal ini tidak lain disebabkan karena keterbatasan modal yang dimiliki oleh kelompok masyarakat tersebut.
Kelompok
ini terbentuk karena ada kesamaan usaha sehingga pada Tahun 2009 yang
difasilitasi oleh KPMD membentuk kelompok yang diberi nama “ Kelompok Maju
Bersama” dengan jumlah anggota 10 orang. Pada tahun itu juga kelompok ini
mengajukan proposal ke Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MPd) melalui UPK, tetapi tidak diverifikasi, kemudian di tahun
2010 kembali mengajukan proposal, tetapi tetap tidak mendapat tanggapan.
Tetapi
hal tersebut tidak membuat kelompok ini patah semangat, hingga akhirnya di
tahun 2011 mengajukan kembali proposal untuk kegiatan Simpan Pinjam Kelompok
Perempuan, karena oleh Tim Verifikasi
dinyatakan layak maka kelompok ini mendapatkan kucuran dana dari dana SPP
Reguler sebesar Rp. 17.500.000,- dengan bunga 1,5 % perbulan. Kelompok ini
merasa terbantu karena bunganya rendah dibandingkan dengan usaha pengkreditan
yang ada di kecamatan Seruyan Hilir.
Bantuan
modal usaha yang disalurkan melalui PNPM-MPd menjadi salah satu motivasi bagi
perempuan peternak ayam tersebut, karena usahanya yang berkembang dan
pengembalian pinjamannya lancar. sehingga pada
Tahun 2013 mendapat dana SPP Perguliran sebesar Rp.30.000.000,- dan dana
tersebut tidak dibagikan ke anggota kelompok tetapi dikelola bersama oleh
kelompok tersebut untuk memesan bibit ayam dan pakan langsung ke Jawa,
selebihnya untuk operasional dan pemeliharaan kandang.
Produksi
dari kelompok ini cukup pesat, sesuai data yang kami peroleh dari lapangan
dalam sehari anggota kelompok bisa menjual ayam potong rata-rata 60 kg setiap
harinya. Pemasarannya juga lancar, karena sudah ada kerjasama dengan para
pedagang di Pasar Saik Kuala Pembuang, biasanya para pedagang/pembeli datang
langsung membeli ke lokasi pembuatan/produksi. Ada juga pedagang yang memesan
terlebih dahulu, kemudian diantarkan ke alamat pedagang tersebut.
Tidak hanya sebagai peternak
ayam saja, tetapi kelompok ini sudah bisa mengembangkan usahanya dengan membuka
usaha Katering. Dan tidak cukup sampai disitu, tetapi kelompok ini juga telah
berhasil menambah dan membina anggota kelompoknya untuk mandiri dan mampu
membuka lapangan pekerjaan bagi warga lainnya.
Alhasil
selama ini usaha yang mereka tekuni oleh ibu-ibu tersebut dapat menambah
penghasilan keluarga/suaminya, kebutuhan hidupnya sehari hari serta dapat
menyekolahkan anaknya.” Tutur salah satu dari anggota kelompok “.
Perempuan-perempuan piawai ini menjadi salah satu inspirasi dan cerminan bagi perempuan lainnya, dimana kelompok perempuan juga mampu berusaha dalam menunjang perekonomian kelompok miskin
Penulis,
(Tatak/FT Seruyan Hilir)
Tampilan Blog seruyan sudah bagus dan lebih "variatif" dibanding kabupaten lain di Kalteng.Alangkah baiknya bila didukung dengan informasi "terkini" minimal 1x dalam 1 bulan.Informasi dapat berupa foto kegiatan atau resume laporan bulanan.Semoga bermanfaat.Sukses selalu
BalasHapus